Pola Pertahanan (Defense)
Pada permainan futsal untuk membangun sebuah benteng pertahanan yang kokoh dan susah dijebol oleh pemain lawan maka sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti formasi bertahan yang dipakai, kemampuan individu pemain dalam melakukan gerakan bertahan, penguasaan teknik dan prinsip- prinsip dalam pertahanan, dan berbagai tips serta trik lainnya untuk mempertahankan gawangnya agar tetap aman.
Seberapa kuat tim dalam mengamankan gawangnya dari gempuran serangan lawan akan sangat ditentukan seberapa solid kerja sama dan komunikasi tim yang dibangun oleh para pemain bertahan dengan baik selama pertandingan berlangsung. Pola permainan bertahan biasanya dipakai ketika menghadapi sebuah tim yang sangat agresif untuk menyerang. Hal ini sering terjadi ketika tim lawan dalam posisi yang tertinggal skornya dan dituntut untuk memenangkan pertandingan sehingga harus mati- matian dalam melakukan penyerangan.
Demikian sebaliknya bagi tim yang lebih unggul skor golnya cenderung akan lebih memilih untuk mempertahankan posisinya dengan menerapkan strategi permainan bertahan, terutama di saat mendekati waktu- waktu akhir yang nyaris hanya mengandalkan serangan balik dengan memanfaatkan kesalahan dari pemain lawan.
Strategi Bermain Bertahan
Ada beberapa strategi pertahanan dalam futsal yang bisa digunakan pada suatu pertandingan yang berlangsung di lapangan. Semua itu tergantung dari seorang pelatih dalam menerapkannya ke dalam permainan tim tentunya dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Beda pelatih mungkin akan berbeda pula stategi dan gaya permainan yang dipakai dimana hal itu disesuaikan dengan karakteristik dan kemampuan pemain.
Peran penting dari sang pelatih dalam mengatur strategi pada permainan futsal juga sangat menentukan pola pertandingan yang akan dibangun nantinya oleh para pemain. Saat seorang pelatih memberikan perintah dan instruksi kepada pemain untuk menerapkan pola permainan bertahan tentunya ia memiliki pandangan dan analisis tersendiri terhadap keputusannya dalam menghadapi gaya permainan tim lawan.
Teknik Gerakan Pertahanan
Beberapa gerakan dalam bermain bertahan yang perlu dilatih dan dikuasai pemain dalam pertandingan supaya mampu menerapkan strategi pertahanan dengan baik yakni Covering dan Repliegues.
Covering
Covering adalah gerakan untuk melakukan penjagaan terhadap pemain lawan secara berlapis dalam mengantisipasi setiap ancaman yang berpotensi memberikan peluang kepada tim lawan menciptakan gol. Untuk menjaga dan menutup serapat mungkin daerah pertahanan maka dibutuhkan kerja sama serta kekompakan tim antar pemain bertahan agar tidak mudah dilewati dan dikecoh oleh lawan.
Cara melakukan covering terhadap pemain lawan yaitu dilakukan dengan dua orang pemain yang berbeda posisi dimana satu pemain menjaga ketat pergerakan pemain lawan sedangkan pemain lainnya berada pada posisi bebas yang tidak jauh dari posisi pemain pertama. Jika satu pemain berhasil dilewati lawan maka pemain yang satunya siap mengkover dan menghadang pemain lawan.
Covering biasanya digunakan untuk mengantisipasi pergerakan lawan yang memiliki kualitas dan skil individu yang sangat bagus sehingga harus mendapat penjagaan yang super ketat untuk mematikan pola serangannya yang bisa membahayakan gawang.
Repliegues
Repliegues adalah gerakan bertahan yang memerlukan bantuan dari pemain depan untuk ikut dalam menjaga pertahanan saat diserang oleh tim lawan. Ada dua cara yang bisa dilakukan dengan gerakan ini yaitu:
- Repliegues centrado, pemain berkumpul / mengelilingi pemain lawan yang sedang menguasai bola supaya ia tidak memiliki ruang untuk mengumpan ataupun menendang langsung ke arah gawang sehingga bola bisa direbut dari penguasaanya.
- Dua pemain secara sejajar bertahan di lini pertahanan untuk menutup ruang gerak pemain lawannya dan berupaya untuk langsung merebut atau menghalau bola.
Formasi Pemain Bertahan
Formasi futsal yang dipakai oleh sebuah tim untuk bertahan juga menjadi faktor penting dalam mempertahankan kemenangannya hingga akhir pertandingan. Dengan menggunakan formasi bermain yang tepat dan mempelajari gaya permainan lawan tentu akan sangat menyulitkan bagi para pemain lawan untuk bisa menembus benteng pertahanan.
Formasi 2-2
Formasi futsal jenis ini sering dipakai oleh sebuah tim untuk pola pertahanan pada suatu pertandingan. Formasi 2-2 merupakan jenis formasi yang paling dasar dalam permainan futsal dimana 2 pemain berada di depan dan 2 pemain lainnya berada di bagian belakang. Hal ini biasa dilakukan ketika para pemain lawan sedang menguasai bola maka pemain bertahan segera membentuk formasi 2-2 untuk melakukan penjagaan.
Saat pemain lawan melakukan umpan kepada temannya maka 1 pemain bertahan harus berusaha mendekati bola untuk merebutnya dan 2 orang pemain yang lain melakukan covering sedangkan 1 pemain yang lainnya turun ke daerah pertahanan belakang dan menjadi tameng terakhir. Sehingga hal ini bisa mempersulit tim lawan dalam membangun pola serangan.
Formasi 4-0
Strategi bertahan dengan memakai formasi 4-0 merupakan pola permainan bertahan secara total dengan menempatkan semua pemain berada di dalam daerah pertahanan. Bentuk formasi ini biasa digunakan pada menit-menit akhir untuk mempertahankan keunggulan. Dengan menggunakan formasi ini akan sulit bagi lawan dalam menembus tembok pertahanan pemain karena ruang gerak untuk menciptakan gol menjadi lebih sempit.
Terlihat memang sangat monoton dan membosankan tetapi boleh-boleh saja tiap tim untuk memilih gaya permainan yang dipakainya. Saking monotonnya formasi ini mungkin dalam permainan sepak bola ada yang menyebutnya dengan istilah formasi parkir bus :) dimana para pemain berkumpul dan berjejer di daerah pertahananya sendiri dengan tujuan utamanya menghadang serangan lawan dan mengamankan gawang supaya tidak kebobolan.
Formasi 3-1
Formasi ini hampir sama dengan formasi 4-0 yaitu memiliki tujuan untuk bertahan mengamankan gawang agar tidak tercipta gol bagi tim lawan. Pada formasi 3-1 ini terdapat 3 pemain berada dalam daerah pertahanan di belakang dan hanya menyisakan 1 pemain di depan untuk melakukan serangan.
Satu pemain yang berada di depan bertugas untuk merebut bola pada daerah pertahanan lawan dan menjadi pemain andalan yang harus mampu menempatkan diri dan siap membuka ruang jika mendapat sebuah peluang untuk melakukan serangan balik yang dihasilkan dari umpan bola pemain belakang.
Formasi 1-2-1
Jenis formasi futsal ini juga bisa digunakan untuk formasi bertahan sebagai penghambat penyerangan lawan dan berfungsi menguasai blok tengah ketika bola terpotong oleh pemain lawan di depan daerah pinalti. Formasi 1-2-1 membutuhkan skil dan kerja sama yang baik antar pemain karena formasi ini fleksibel untuk melakukan rotasi pemain dalam pertandingan futsal.
Pada penerapannya di lapangan ketika posisi pemain berada dalam formasi 3-1, dua pemain belakang yang ada di samping kanan dan kiri bisa lebih maju ke depan sehingga dengan 2 posisi pemain belakangnya yang maju ke area tengah maka hal ini bisa memberikan keseimbangan bagi permainan tim dalam bertahan dan menyerang.
Itulan beberapa penjelasan mengenai formasi dan strategi cara permainan bertahan dalam futsal, baca juga tips dan teknik futsal yang lainnya semoga bermanfaat.
Silahkan berkomentar dengan bijak :)